Media Pustaka, Informasi dan Digitalisasi

Sejarah Singkat Muhammadiyah

Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, ...

SEJARAH MUHAMMADIYAH DI NGAWI

Fajar pencerahan Gerakan Muhammadiyah di kabupaten ngawi dimulai pada tahun 1918 yang kemudian secara resmi menjadi perkumpulan pada tahun 1925, ....

Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi PDM Ngawi Ikuti Rakerwil di PWM Jawa Timur

Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi mengikuti Rapat Kerja Wilayah (rakerwil),...

Dikdasmen PNF PDM Ngawi Adakan O2SM (Olimpiade Olahraga Sains Muhammadiyah)

O2SM (Olimpiade Olahraga Sains Muhammadiyah) tingkat Kabupaten pada tanggal 26 - 28 Februari 2024....

Pengukuhan PDPM Kabupaten Ngawi Periode 2023-2027

Proses pengukuhan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, MH, M.Si, unsur Forum Pimpinan Daerah, PWPM Jawa Timur,....

Sabtu, 27 Januari 2024

PDM Ngawi Laksana Rakerda di Resto Kemuning Karanganyar


Pimpinan Daerah Muhammadiyah kabupaten Ngawi masa kerja 2022 - 2027 mengadakan Rapat Kerja. Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan Ketua PDM Suhardi, M.Pd.I, dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa "dengan Rakerda ini diharapkan program persyarikatan bisa memajukan Muhammadiyah di kabupaten Ngawi." Ditempat yang sederhana tersebut, beliau mengingatkan bahwa ICM menjadi program besar bagi kita.

Terkait dengan pembangunan ICM tersebut, Suhardi, mengingatkan kepada PWM, bahwa pemerintah daerah kabupaten Ngawi berperan besar, jangan sampai kalah PWM mengambil peran dalam program besar tersebut.

Kegiatan rakerda tersebut dihadiri wakil ketua bidang LSBO PWM Jawa Timur Prof. Ir. Sasmita Jati, M.Si. Pada kesempatan tersebut beliau memberi apresiasi kepada OC, bahwa kegiatan ini baginya mewah. Karena, ini bagian dari trendnya Persyarikatan Muhammadiyah.

Menyinggung program besar ICM tersebut beliau menyampaikan bahwa jarak ribuan kilometer itu diawali dengan satu langkah. Kemudian dalam sambutannya beliau mengangkat 5 pilar besar untuk membangun Muhammadiyah.

pertama, Kuwatul akidah yakni kekuatan akidah. Mensitir pernyataan ketua PP Muhammadiyah, Sekularisasi dan fundamental saat ini melanda bangsa Indonesia. Banyak orang-orang pintar di muhammadiyah terbawa sekularisasi, yang sebenarnya mereka utu ditaklukkan oleh sekelompok orang. Maka dari itu, Muhammadiyah dengan Majelis tarjih dan tajdid untuk membangun akidah yg kuat bagi masyarakat Indonesia.

Kedua, Kuwatul Jism yaitu kekuatan jasmani. Pendekar tapak suci tersebut mengingatkan kepada peserta rakerda bahwa "Kita sampai di lokasi raker ini karena adanya kuwatul Jism". Maka di Muhammadiyah itu ada mpku dalam rangka untuk mewujudkan kuwatul Jism. Diawali dengan klinik, lanjut beliau kemudian berkembang menjadi rumah sakit.

Ketiga, Kuwatul Mal dimana kekuatan harta itu sangat menentukan kemajuan Muhammadiyah. Kalimat jihad di Al-Qur'an diawali dengan bi amwalikum wa anfusikum.

Yang Keempat, Prof. Ir. Sasmita Jati, M.Si menyebutkan Kuwatul Ilmu. Sekarang ini kekuatan ilmu jangan diukur dengan ijazah. Beliau menyatakan bahwa "orang pintar iku wong sing ngerti yen awak e dewe iku ora pinter". Kemudian beliau menambahkan bahwa orang pintar itu mampu memaknai kehidupan. Di Muhammadiyah Majelis Dikdasmen itu dalam rangka untuk membangun kuwatul Ilmu. Muhammadiyah harus segera mengambil strategi yang menjadi trend saat ini.

Kelima, Kuwatul ijtimaiyah yakni kekuatan jama'ah. Kalau mau menjalankan kalimatullah, harus secara jam'iyah. Diakhir kesempatan, Guru Besar Universitas Brawijaya tersebut menyatakan "Dengan 5 pilar tersebut, insyaallah kita akan menjadi pemenang. Pemenang itu bukan di hari ini, melainkan pemenang itu mati sahid." Pungkasnya.

Selesai memberikan sambutannya, Wakil ketua bidang LSBO membuka rakerda PDM Ngawi. Kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Kerja yang dipimpin oleh sekretaris PDM Dr. Suwarno, M.Ag. Rakerda dilakukan dengan penyampaian program yang sudah disusun majelis - lembaga dan di terima oleh Korbid PDM Ngawi masa kerja 2023 - 2027.

Kegiatan yang dilaksanakan di resto kemuning Karanganyar Jawa Tengah berlangsung lancar dan sukses.
Share:

Kamis, 25 Januari 2024

Pengukuhan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Ngawi Periode 2023-2027

Minggu 7 Januari 2024 bertempat di Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi telah dilaksanakan acara Pengukuhan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Ngawi. Proses pengukuhan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, MH, M.Si, unsur Forum Pimpinan Daerah, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, Unsur Pimpinan Organisasi Otonom Muhammadiyah, Pimpinan Organisasi Aisyiyah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi yang kali ini diwakili oleh Kabid. Kepemudaan Yetty Nilam Sulandriana, SS, M.M dan semua Pengurus Pemuda Muhammadiyah se Kabupaten Ngawi.

Pada kesempatan ini Wakil Bupati Ngawi mempunyai harapan besar agar dalam kepengurusan yang baru saja dikukuhkan untuk periode 2023-2027 ini kedepan akan semakin baik dan mampu mewujudkan tema kali ini yakni, “Peneguhan Gerakan Pemuda Negarawan, Sinergi Untuk Ngawi Yang Berkemajuan”.
Share:

Khutbah Jum'at - Menjadi Muslim Yang berkualitas



إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah,
Sudah sepantasnya kita memanjatkan syukur kehadirat Allah SwT atas berbagai limpahan nikmat-Nya, sehingga kita masih bisa menunaikan ibadah Jum'at hari ini.

Juga shalawat beserta salam mari kita haturkan kepada uswah hasanah kita Nabi Muhammad saw. Semoga kita bisa meneladani kemulian akhlaknya.

Tak lupa, lewat mimbar Jumat ini, khatib mengajak kepada diri pribadi dan para jamaah untuk senantisa menjaga iman dan taqwa, sebab keduanya sering kali naik turun.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

Wahai yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu (HR. Tirmidzi).

Lalu mengapa kita perlu menjaga iman dan taqwa? Sebab Allah SwT berfirman :

إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu

Muslim adalah sebutan bagi seorang yang menyerahkan dirinya pada jalan keselamatan, yaitu jalan tauhid dan ketundukan pada Allah SWT dan berlepas diri dari perbuatan syirik. Berislam, tentunya tidak hanya sekedar identitas, tapi perlu adanya pembuktian sebagai tolak ukurnya. Ukuran dan kriterianya tidak lain adalah rukun Islam yang lima sekaligus sebagai pondasi dasar Islam (ushul).

Kelima bangunan ini adalah bukti kongkrit keislaman seseorang, tapi, apakah lantas orang yang sudah melaksanakan seluruhnya dianggap sudah cukup? Tentu jawabannya tidak. Fase pertama dilalui sebagai bukti identitas keislaman seseorang, dimana dapat disebut sebagai fase kuantiti. Berikutnya adalah fase kualiti, artinya, seorang muslim harus benar-benar menjadikan amaliah ini berkelanjutan (istiqamah) dan berbobot (kualitas). Penulis akan membahas empat ciri muslim yang berkualitas sebagaimana banyak disebut dalam Hadits.

1. Memprioritaskan kualitas amal
Adalah muslim yang menempatkan amal dalam skala prioritas sebagai bukti keislamannya. Prioritas dimaksudkan di sini adalah akhir dari pelaksanaan amal di hadapan Allah SWT, diterima (maqbul) ataukah sebaliknya ditolak (mardud)? Agar amalan maksimal dan maqbul, harus dipadukan sifat raja’ (berharap) dan khauf (takut) dengan seimbang. Tidak boleh terlalu percaya diri bahwa seluruh amalan yang dilakukan akan Allah terima, tapi juga tidak boleh terlalu takut (pesimis) bahwa segala amalan yang dilakukan akan Allah tolak. Tapi menjadi pribadi muslim yang fokus pada kualitas amal seperti sabda Rasul Saw:

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ ، قَالَ : حَدَّثَنَا سُفْيَانُ ، قَالَ : حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ وَهْبٍ الهَمْدَانِيِّ ، أَنَّ عَائِشَةَ ، زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ :سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ هَذِهِ الْآيَةِ: ﴿ وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ: قَالَتْ عَائِشَةُ: أَهُمْ الَّذِينَ يَشْرَبُونَ الْخَمْرَ، وَيَسْرِقُونَ؟ قَالَ: “لَا يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ، وَلَكِنَّهُمْ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ وَيَتَصَدَّقُونَ، وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لَا يُقْبَلَ مِنْهُمْ، أُولَئِكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ ( رواه الترمذي)

Telah bercerita pada kami Ibn Abi ‘Umar, Sufyan, Malik bin Mighwal, dari Abdurrahman bin Sa’id bin Wahb al-Hamdani, bahwa Aisyah istri Nabi Saw. berkata: Aku bertanya pada Rasulullah Saw. tentang ayat: ‘Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut’ (QS. Al Mu’minun: 60). Apakah mereka ini orang-orang yang minum khamr dan mencuri? Bersabda: “Tidak wahai Aisyah, tapi mereka adalah orang yang puasa, shalat, bersedekah, tapi mereka takut amalan-amalan mereka tidak diterima. Merekalah orang-orang yang senantiasa bersegera mengerjakan kebaikan.” (HR. At-Tirmidzi)

Hadis ini terekam dalam Sunan At-Tirmidzi, no. 3175 dan Shahih Sunan At-Tirmidzi, no. 2537, dimana menurut kritikus Hadits Al-Albani, dinilai shahih. Terkait kata takut (wajilah), tabiin Hasan al-Bashri dalam Tafsir Ath-Thabari menjelaskan, bahwa seorang mukmin adalah orang yang terkumpul dua hal dalam dirinya: amal terbaik (berkualitas) dan (di sisi lain) khawatir (amalnya tidak diterima). Sedang munafik orang yang terkumpul dua hal pada dirinya, yaitu: buruk (amalannya) dan merasa aman (dari siksa Allah). Lalu Hasan Al-Bashri membaca (ayat), “Sesungguhnya (mereka) adalah orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka (QS. Al-Mu’minuun : 57).

2. Mengetahui salah satu inti amal-perbuatan adalah pahala surga
Ciri kedua yang dimiliki oleh Muslim yang berkualitas adalah surga, maksudnya, segala perbuatan (amalan) yang dilakukan hanya difokuskan pada pahala surga, bukan yang lain. Pahala surga yang diinginkan dapat tercapai, bila perbuatan yang dilakukan terbebas dari sifat angkuh (sombong) dan putus asa, Rasul Saw. bersabda:

حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ ، عَنْ سَلْمَانَ الأَغَرِّ ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : الْهَلَاكُ فِي اثْنَتَيْنِ، الْقُنُوْطُ، وَاْلعُجْبُ (رواه ابن حبان)

Telah berkabar pada Hammad bin Salamah dari Atha’ bin Saib, dari Salman al-Aghar, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SA bersabda: Kebinasaan ada pada dua hal: Putus asa (dari rahmat Allah) dan membanggakan diri (dengan amalannya) (HR. Ibnu Hibban)

Hadis ini diriwayatkan oleh Ibn Hibban dalam Shahih-nya, no. 5671; Sunan Ibn Majah, no. 3569 dan Sunan al-Baihaqy, no. 1084. Pun membaca doa yang diajarkan Rasul pada istrinya:

عَنْ عَائِشَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ عَلَّمَهَا هَذَا الدُّعَاءَ : اللّهمّ إٍني أَسْأَلُكَ الْجَنَّـةَ، وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِن قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ النَّارِ، وَمَا قَـرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قولٍ أَوْ عَمَلٍ (رواه ابن ماجه)

Dari Aisyah, bahwa Rasulullah Saw mengajarkan doa ini: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga, dan apa-apa yang mendekatkan aku padanya, baik perkataan maupun perbuatan. Dan aku berlindung pada-Mu dari neraka, dan apa yang mendekatkan pada, baik ucapan atau amal (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini terekam dalam Sunan Ibn Majah, no. 3846, Musnad Ahmad, no. 1484, dimana Al-Albani menilainya shahih (Silsilatu al-Ahadits as-Shahihah, no. 1542)

3. Hiasan hidup adalah akhlak mulia
Muslim berkualitas menyeimbangkan amalan fardi (pribadi) dan ijtima’i (sosial-muamalah) yang hemat penulis, ditekankan pada akhlak mulia, yang diibaratkan sebagai penyempurna suatu bangunan agar tampak indah dan menarik. Ia adalah hiasan diri muslim seperti Hadits hasan riwayat At-Tirmidzi (no. 1941) dan dalam hadits lain riwayat Abu Dawud (no. 4165), seorang muslim yang akhlakya mulia, derajatnya disamakan dengan orang yang rajian shalat dan puasa.
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا (رواه الترمذي)

Dari Jabir, bahwa Rasulullah Saw bersabda: Sungguh yang paling aku cintai diantara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari kiamat adalah mereka yang paling bagus akhlaknya (HR. At-Tirmidzi)

4. Inti hidup adalah kemanfaatan
Ciri terakhir seorang muslim berkualitas adalah memproduksi nilai manfaat (langsung ataupun tidak), artinya, seluruh amalannya tidak menimbulkan kerusakan, bahaya dan kerugian bagi orang lain. Ibarat lebah, yang digambarkan Nabi Saw. (riwayat Ahmad, no. 6872, di-shahih-kan Syekh Ahmad Syakir), selalu menebar kemanfaatan.
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ مَطَرٍ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُرَيْدَةَ قَالَ :وَالَّذِي نَفْسُ ‏ ‏مُحَمَّدٍ ‏ ‏بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ ‏ ‏لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد (رواه أحمد)

Bercerita pada kami Abdurrazaq, Ma’mar, dari Mathar, dari Abdullah bin Buraidah, berkata : Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah, selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak (HR. Ahmad)

Al-Munawi dalam Faidh al-Qadir, menjelaskan bahwa lebah adalah hewan cerdas, jarang menyakiti, rendah (tawadlu), bermanfaat, selalu merasa cukup (qana’ah), bekerja di waktu siang, menjauhi kotoran, makanannya halal nan baik, ia tak mau makan dari hasil kerja keras lebah lain, amat taat pada pemimpinnya, berhenti bekerja bila telah gelap dan muncul mendung, angin, asap, air dan api. Demikian pula seorang mukmin, amalnya akan terkena penyakit bila terkena gelapnya kelalaian, mendungnya keraguan, angin fitnah, asap haram, dan api hawa nafsu. Wallahu a’lam bi–shawab.
بَارَكَ اللهُ لِي وَ لَكُمْ فِي الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ, وَ نَفَعَنِي وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاَيَاتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ
وَ تَقَبَّلَ مِنّي وَ مِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ




اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. وَ الصَّلاَةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَي آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah Jum’at Rahimakumullah,
...... Marilah kita akhiri pertemuan yang mulia ini dengan berdoa, semoga Allah SwT berkenan memberikan kita kemampuan untuk melaksanakan anjuranNya sehingga kita meraih kesuksesan dan kebahagaiaan dunia akhirat. Aamiin
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الاَحْيِاءِ مِنْهُمْ وَالاَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وِ يَا قَاضِيَ الحَاجَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْن وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Share:

Arsip Blog