Media Pustaka, Informasi dan Digitalisasi

Sejarah Singkat Muhammadiyah

Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, ...

SEJARAH MUHAMMADIYAH DI NGAWI

Fajar pencerahan Gerakan Muhammadiyah di kabupaten ngawi dimulai pada tahun 1918 yang kemudian secara resmi menjadi perkumpulan pada tahun 1925, ....

Majelis Pustaka, Informasi dan Digitalisasi PDM Ngawi Ikuti Rakerwil di PWM Jawa Timur

Majelis Pustaka, Informatika, dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ngawi mengikuti Rapat Kerja Wilayah (rakerwil),...

Dikdasmen PNF PDM Ngawi Adakan O2SM (Olimpiade Olahraga Sains Muhammadiyah)

O2SM (Olimpiade Olahraga Sains Muhammadiyah) tingkat Kabupaten pada tanggal 26 - 28 Februari 2024....

Pengukuhan PDPM Kabupaten Ngawi Periode 2023-2027

Proses pengukuhan ini dihadiri oleh Wakil Bupati Ngawi Dr. Dwi Rianto Jatmiko, MH, M.Si, unsur Forum Pimpinan Daerah, PWPM Jawa Timur,....

Senin, 01 April 2024

Tuntunan Shalat-Shalat Tathawwu’



Tuntunan Shalat-Shalat Tathawwu’

Disusun Oleh :
Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY

Baca : Full PDF




Dalam upaya merespon tuntutan umat dan sekaligus menjawab berbagai problem sosial keagamaan khususnya bagi warga persyarikatan Muhammadiyah, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terus berupaya secara maksimal untuk menelaah, membahas dan memberikan kepastian hukum pada berbagai kasus yang terjadi di tengah masyarakat (baik persoalan aqidah, akhlak, ibadah maupun mu’amalah) melalui kajian, seminar, muzakarah dan Musyawarah Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah.

Sampai saat ini, Majelis Tarjih Pimpinan Wilayah Muhammadiyah telah menyelenggarakan Musyawarah Tarjih sebanyak tiga kali dan menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya putusan Musyawarah Tarjih ke-1 telah diterbitkan bekerjasama dengan Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY. Dan sedangkan putusan musyawarah Tarjih ke-2 dan ke-3 menghasilkan berbagai putusan mengenai berbagai masalah diataranya : Antara Risywah dan Hadiah, Perdukunan Digital, Jihad dan Terorisme, Hadlonah dalam Islam, Haid dan Nifas, Tuntunan Shalat-Shalat Tathawwu’, Tuntunan Thaharah, Tuntunan Walimah, Tuntunan Aqiqah, Khitan dalam Islam, Khutbah Jum’at, dan Perawatan Jenazah.
Share:

Minggu, 17 Maret 2024

Tadarus Tajwid Mandiri [TTM] Vs Tadarus Al-Qur'an, Buka Bersama & Terima Kado Romadhon di Madin. AL-MA'UN Ketanggung



Tadarus Alquran yang sudah berjalan bertahun-tahun di Desa Ketanggung, Sine bukanlah pendidikan formal, waktu belajar sekitar 90 menit (16.30 sampa 18.00 atau jelang buka puasa). Metode belajar sistem kafilah atau halaqah. Dan setiap halaqah (kelompok) sekitar 8 - 11 orang. Satu orang membaca (Secara bergantian dan bergiliran), sedang lainnya sebagai mustami' (pendengar), menyimak dan sekaligus sebagai narasumber (ada yang di anggap mampu) membetulkan bacaan yang kurang pas bahkan ada kesalahan baik tajwid, mahrojnya. (Red_Ust. Suratmin)

Tadarus Tajwid Mandiri [TTM]

Kalau dulu, dulu sekali, ada istilah TTM, yang merupakan singkatan dari, maaf, "Teman Tapi Manja", kali ini Guru Galib memaksakan diri menggunakan singkatan TTM sebagai Tadarus Tajwid Mandiri. Istilah apa pula ini? Yach, begitulah mindset Guru Galib.

Banyak jalan menuju Bima. Banyak cara belajar bersama. Dan tampaknya warga persyarikatan ghirah (euforia) untuk menyelenggarakan acara belajar bersama. Yang penting ada kesepakatan : tempat, waktu, dan narasumbernya. Soal logistikpun boleh juga dibicarakan, namun bukan hal yang mutlak : harus begini atau begitu.

Ada hal yang menjadi pantangan atau harus dihindari, yaitu arisan. Belajar, tadarus, ngaji, kajian, atau apalah-apalah namanya jangan sampai diembel-embeli arisan. Sebab jika pakai arisan, dipastikan akan kehilangan pahala. Niatnya jadi salah. Orientasinya jadi berubah (baca : bubrah).


MADIN AL-MA'UN KETANGGUNG acara Tadarus Al-Qur'an, buka bersama & terima kado Romadon

Hal yang menggembirakan dan sangat menginspirasi bagi paguyuban lain atau calon paguyuban, seperti yang disampaikan oleh Ki @~Suratmin Ketanggung bahwa di Desa Ketanggung, Kecamatan Sine, paguyuban PRM menyelenggarakan Tadarus Alquran. Penyelenggaraannya sudah berjalan bertahun-tahun. Kegiatan ini bukanlah pendidikan formal, waktu belajar sekitar 90 menit (16.30 sampa 18.00/ menjelang buka puasa).

Semoga di luar Ramadhan pun diselenggarakan kegiatan serupa, meski tidak harus "menunggu berbuka puasa".

Metode belajar sistem kafilah atau halaqah. Setiap halaqah ( kelompok) sekitar 8 -11 orang. Satu orang membaca (secara bergantian dan bergiliran), sedangkan lainnya sebagai mustami' ( pendengar), menyimak dan sekaligus sebagai narasumber (ada yang dianggap mampu) membetulkan bacaan yang kurang pas bahkan ada kesalahan baik tajwid, makhraj (artikulasi)-nya.

Dengan informasi semacam ini diharapkan terbentuk halaqah-halaqah dengan beragam pokok bahasan di seluruh pelosok PDM Ngawi.

Jika memang belum bisa membentuk halaqah, secara mufrad (individual) bisa melakukan TTM alias Tadarus Tajwid Mandiri.

Siapa menyusul?

Afwan. Nashrun min Allān wa fathun qarìb.

(Red_Kusfandiari Abu Nidhat PCM Pangkur)
Share:

Sabtu, 09 Maret 2024

Budaya menggembirakan sambut Ramadhan di komplek Istiqomah PCM Ngawi


NGAWI, 10 Maret 2024. Warga komplek Istiqomah, memiliki budaya Kerja Bakti dikuti ngopi bareng yg sudah turun-temurun sejak berdirinya masjid Al Istiqomah. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wujud syukur atas dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan itu kedatangannya akan terus berulang disetiap tahunnya, kecuali jika Allah swt berkehendak lain, ia datang dengan membawa banyak keberkahan. Bersih-bersih ini, dilakukan tidak hanya dalam bentuk fisik saja (masjid dan lingkungan), melainkan juga membersihkan diri dari segala kekhilafan selama 11 bulan yang berlalu, dengan saling memaafkan antar warga komplek.

Selesai bersih-bersih masjid dan lingkungan, warga komplek mengadakan sarapan bareng dengan menggelar tikar di halaman masjid. Momen sarapan ini menjadi media sharing dan menguat semangat bergembira warga dalam menyambut bulan Ramadhan.


H. Sugito selaku wakif masjid dan kompleks tersebut menyatakan bahwa "kegiatan yang diikuti seluruh warga kompleks Istiqomah tersebut sudah berjalan kurang lebih 23 tahun. Beliau mengatakan bahwa ini kegiatan terakhir kerja bakti bersih-bersih masjid Al Istiqomah bangunan lama. Karena rencananya tahun depan masjid ini akan direnovasi, tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, warga komplek serentak mengaamiini doa tersebut. Karena dengan renovasi masjid, menandakan adanya perubahan yang lebih baik terutama dari segi sarana dan prasarana. Terlebih diikuti dengan kegiatan-kegiatan yang lebih padat dan menarik.

Masjid Al Istiqomah merupakan masjid yang terletak ditengah-tengah Kompleks perumahan Istiqomah dan SD Muhammadiyah 1 Ngawi wilayah PCM Ngawi. Secara geografis sangat strategis untuk pengembangan dakwah Muhammadiyah di Ngawi.

Kegiatan bersih bersih menyambut bulan ramadhan tersebut diikuti seluruh warga komplek mulai dari orang tua hingga anak-anak. Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan semangat beribadah di bulan ramadhan dengan kyusuk dan gembira.
Share:

Arsip Blog